BBM CHANNEL

Wednesday, March 21, 2012

WORLD AMATEUR RADIO DAY ( PART 1 )


“HARI AMATIR RADIO SEDUNIA” 18 APRIL 2003

Pendahuluan

Tampa terasa kita kembali akan merayakan “Hari Amatir Radio Sedunia” yang ke-87 pada tanggal 18 April ini. Dalam merayakan Hari Amatir Radio ini marilah bersama- sama kita layangkan pikiran kita kepada peristiwa-peristiwa yang terjadi didunia didunia amatir radio pada periode menjelang tahun 1925yang trelah mendasari lahirnya “Hari amatir –Radio Sedunia” ini.

PERANG DUNIA

Rahun 1918, dunia baru sajasembuh dari luka-luka karena dilanda perang dunia pertgama 1914-1918. Suatu periode yang merupakan babakan yang sangat memprihatiknkan para amatir radio, yang pada saat itu sedang berkembang disegenap penjuru dunia,

Pada masa perang 4 tahun ini, secara resmi, semua negara yag terlibat perang itu, membekukan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan Amatir Radio. Empat tahun lamanya para amatir radio harus menurunkan, menyimpan bahkan menyerahkan peralatan pemancarnya serta harus menghentikan kegiatan “hobby” ini.

Disamping masa prihatin karena harus menghentikan kegiatan dan berpisah dengan sang “sang pacar’ (karena radio sudah seperti pacar), dilain pihak, di berbagai wilayah di Eropa para amatir radio tiba-tiba dituntut secara sukarela, untuk terjun dalam membela negaranya. Dengan memamfaatkan keterampilannya dalam membuat alat pemancar kemudian mengoperasikan radio-radio perjuangan baik yang resmi maupun yang bersifat di”bawah tanah”. Para amatir radio yang memang sudah biasa membuat pemancar yang simple, tidak mempunyai halangan untuk dimana saja kapan saja memasang kabel , solder sana solder sini dan mulai mengeruk morse, Hanya kali ini, bukan sebagai hobby diwaktu senggang, tapi tugas bagi nusa dan bangsa, dengan taruhan nyawa apbila tertangkap.
Hal serupa juga terjadi di Indonesia pada masa revolusi fisik. Banyak pemuda-pemuda kita yang bermula dengan utak-atik pamancar, akhirnya menjadi radio perjuangan, radio rimba, radio divisi, RRI dan lain-lain.

MOBILISASI

Kembali pada masa perang dunia. Apabila para amatir radio di Eropa sibuk dengan radio perjuangan, aspek lain muncul di Amerika dimana dalam keadaan darurat ini, pihak Angkatan bersenjata Amerika didalam waktu singkat harus memobilisasikan satuan tempurnya, termasuk satuan telekomunikasinya.
Dalam upaya memobilisasi, khususnya yang menyangkut bidang telekomunikasi (Signal Corps) ternyata melatih dalam bidang ini tidak semudah seperti mendidik seorang prajurit tempur.
Bagaimana mungkin didalam waktu singkat mendidik seorang yang awam perihal pengetahuan elektronika, menjadi mampu merakit, memperbaiki pemancar dan lebih lagi harus mampu bekomunikasi dengan kode morse dalam kecepatan tinggi? Hasilnya, tentu saja, program mobilisasi ini mengalami kemacetan karena mayoritas yang dididik banyak yang gagal. Melihat hal ini, para amatir radio yang pada saat itu sedang nganggur alias dibekukan, menawarkan diri untuk bertugas pada satuan-satuan perhubungan (Signal Corps) khususnya pada dinas Angkatan Laut Amerika.

73, YB4BAT
Bahan : ARRL BROCHURE

No comments:

Post a Comment