Keempat : Mengundurkan Diri Karena Mati Lampu
Menteri
di Korea Selatan yang bertanggung jawab atas layanan energi, Choi
Joong-kyung, mengajukan pengunduran diri kepada Presiden Lee
Myung-bak.
Pasalnya, Choi merasa malu atas kasus mati lampu massal yang sempat
meresahkan sebagian rakyat di negeri ginseng itu.Menurut harian The Wall Street Journal,
pengunduran diri itu diungkapkan juru bicara kementerian ekonomi
pengetahuan, Park Chung-won. Seorang pejabat di istana kepresidenan
menyatakan bahwa Presiden Lee kemungkinan menerima pengunduran diri Choi
sebagai Menteri Ekonomi Pengetahuan, yang salah satu tugasnya mengurus
masalah listrik.
“Menteri Choi mengajukan pengunduran diri hari ini dan berencana
menyerahkan surat mundur secara resmi kepada kepala staf kepresidenan
hari ini juga,” kata Park, seperti dikutip kantor berita Yonhap.
Pengunduran diri itu dilontarkan Choi setelah Korsel mengalami
pemadaman listrik pada 15 September lalu. Ini merupakan peristiwa yang
tidak biasa di Korsel, yang selama ini menyediakan layanan listrik yang
memuaskan. Ketika padam, saat itu banyak rumah, kantor, dan pabrik gelap
gulita.Pelaku industri menderita gangguan produksi. Banyak orang
terjebak di elevator. Lalu-lintas pun kacau karena lampu merah padam.
Tidak ada laporan cedera akibat listrik byar pet itu.Padamnya aliran
listrik mempengaruhi lebih dari dua juta rumah tangga selama kurun
antara satu hingga lima jam.
Pihak berwenang sempat menyatakan pemadaman terjadi akibat cuaca
panas sehingga kebutuhan akan listrik melonjak. Namun besarnya kebutuhan
itu tidak dapat dipenuhi oleh 25 pembangkit listrik karena pada saat
yang bersamaan mengalami perawatan.Presiden Lee akhirnya menggelar rapat
khusus dengan pihak terkait untuk membahas padamnya listrik di Korsel
dan mereka segera melakukan investigasi. Sebagai pertanggungjawaban,
pemerintah menerima gugatan ganti rugi dari individu maupun pengusaha.
Menurut The Korea Herald, rakyat yang merasa dirugikan bisa
mengajukan klaim ganti rugi hingga Selasa pekan depan. Hingga awal pekan
ini, pemerintah sudah menerima lebih dari 3.000 klaim dengan nilai
total tuntutan sebesar 17 miliar won, atau sekitar Rp129,4 miliar.
ini lebih unik lagi kan. Seorang menteri dengan suka rela
mengundurkan diri dari jabatannya hanya karena terjadi satu kali mati
lampu massal. Kalau di Indonesia mati lampu sudah menjadi langganan
bahkan di jadwal. Lah kok, menterinya masih aja tersenyum manis saat menerima gaji bulanan.
sumber : http://majalahasik.com/
No comments:
Post a Comment